lnsidensi leukemia akut pada anakanak penderita sindrom Down adalah 2O kali lebih banyak daripada normal. Dari data ini, ditambah kenyataan bahwa saudara kandung penderita leukemia mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita sindrom Down, dapat diambil kesimpulan bahwa kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan leukemia akut. Dugaan ini diperkuat lagi oleh data bahwa penderita leukemia granulositik kronik dengan kromosom Philadelphia translokasi kromosom 21, biasanya meninggal setelah memasuki fase leukemia akut.
Akhirakhir ini ditemukan beberapa penderita leukemia akut yang sebelumnya tidak rnenderita leukemia granulositik kronik ternyata luga mempunyai kromosom PhiladelPhia. Penderita leukemia akut non limfoblastik ternyata juga mempunyai kelainan trisomi group C dan kadangkadang monosomi7. lnsidensi leukemia ienis ini .iuga meningkat pada penderita penderita kelainan kongenital dengan aneuloidi, misalnya agranulositosis kongenital, sindrom Etlis van Greveld, penyakit sefiak, sindrom Bloom, anemia Fanconi, sindrom Wiskott Aldrich, sindrom Kleinefelter, sindrom trisomi D dan neurofibromatosis von Recklinghausen.jika anda berminat pengobatan untuk jerawat akan dengan mudah anda temui. Kelainan kromosom yang didapat adalah misalnya akibat sinar radioaktif. Sinar Radioaktif Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat menyebabkan leukemia pada binatang maupun pada manusia. Angka kejadian leukemia mieloblastik akut (LMA) dan leukemia granulosistik kronik (LGK) jelas sekali meningkat sesudah sinar radioaktif, sedangkan pada leukemia limfoblastik akut (Ll,Al hal ini tidak begitu nyata. Sebelum proteksi terhadap sinar radioaktif rutin dilakukan, ahli radiologi mempunyai risiko menderita leukemia 1O kali lebih besar. Penduduk Hiroshima dan Nagasaki yang hidup sesudah ledakan bom atom tahun 1945 mempunyai insidensi LMA dan LGK sampai 20 kali lebih banyak. Leukemia timbul terbanyak 5 sampai 7 tahun sesudah ledakan tersebut di atas dan berlangsung terus sampai 2O tahun. Demikian pula penderita ankylosing spondytitis yangdiobati dengan sinar lebih dari 2O0O rads mempunyai insidensi LMA 14 kali lebih banyak. Akhirakhir ini dibuktikan bahwa penderita penderita yang diobati dengan sinar radioaktif atau obatobat alkilating akan menderita leukemia pada 6oh pasien dan terjadinya sesudah 5 tahun. Virus Timbulnya leukemia dipengaruhi antara lain oleh umur, kelamin, strain, jumlah inokulum, faktor imunologik dan ada tidaknya zat kimia dan sinar radioaktif . Sampai sekarang tidak / belum dapat dibuktikan bahwa penyebab leukemia pada manusia adalah virus Klasifikasi Leukemia dibagi menjadi leukemia akut dan kronik.Dengan komajuan pengobatan akhirakhir ini, penderita leukemia limfoblastik akut dapat hidup lebih lama daripada penderita leukemia granulositik kronik. Jadi pembagian atas akut dan kronik tidak lagi mencerminkan lamanya harapan hidup. Leukemia dibagi menurut ienisnya ke dalam limfoid dan myeloid. Masingmasing ada yang akut dan kronik.
0 Comments
Leave a Reply. |